Walaupun sebenarnya di negara lain ada yang lebih “Sin” tapi Phuket merupakan tempat pertama yang saya datangi yang berkaitan dengan “wisata seks” (selama ini saya pergi ke daerah aman seperti Singapore, Malaysia, Jepang!). Pertama kalinya juga geng trip saya kena sial karena dikerjai orang lokal (terutama para bencong2 itu, hehehehe), so far tidak selalu sial sih, kita bertemu juga dengan orang lokal yg baik hati seperti Mr. Em si driver taksi yang mengajak kita keliling kota Phuket, dan Mr. driver hotel yang anteng (kok driver semua ya?).
Phi Phi Island and Maya Bay
Berdasarkan kesimpulan kita semua. Indonesia is much better than Phuket’s beach and island. Snorkeling? Masih lebih bagus Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Pantai dan Pulau? Masih lebih bagus Pulau Peucang, Ujung Kulon (kata Sundus lho). So you must love our lovely country Indonesia! Be proud of it. Kelebihan dari Thailand adalah mereka pintar mempromosikan wisata mereka. Hayo, Indonesia mana nih???
Phi Phi Island
Snorkeling di Maya Bay
Food Street
Rekomendasi: Ketan mangga atau Kao niao ma muang! Potongan buah mangga dengan nasi ketan. Aneh? Tidak kok! Perpaduan manisnya mangga dengan gurihnya nasi ketan, yummy! Harganya 150 baht (Rp.48,900). Kita makan di Black Canyon Coffee di Phuket Square daerah Patong Beach, disini saya pesan juga minuman Ice Chocolate dengan whipped cream dan saus coklat hanya seharga 85 baht (Rp.27,000). Rekomendasi lain: Tom Yum Goong dengan isian 4 ekor udang! Termasuk mahal untuk makanan ini karena kita makan di daerah pusat keramaian Bangla Road (harga 300 baht: hampir Rp.100,000 !!!). Terakhir Pancake Banana! Potongan pisang dibalut crepe kering, saya beli dengan isian Nutella (selai kacang) seharga 45 baht (Rp.14,670).
Jualan Banana Pancake di Banana Walk, Patong Beach
Ketan Mangga (Kao niao ma muang) dan Tom Yum Goong
Tourist Attraction
Saya akui, atraksi turis nomer satu disini adalah wisata seks, bahkan saya lihat sendiri ada cowok bule 2 orang sedang bertransaksi dengan 2 cewek psk lokal di pinggir jalan dan di keramaian! Bangla Road adalah gang yang cukup luas dan banyak berjejer bar dan diskotik.. Err, saya sarankan untuk wanita muslim jangan cari pacar disini karena tujuan para cowok-cowok cakep ke sini adalah untuk berbuat dosa.. Hahahaha. Saya banyak menemukan bule Eropa disana 😀 Oya, mungkin karena saking bebasnya dan merasa daerah ini sudah memfasilitasi segalanya, orang cuek-cuek saja tuh melakukan apapun. Seperti dua cowok yang dengan pedenya jalan sambil bergandengan tangan seolah-olah tidak perduli dengan sekitar. Bahkan kasir supermarket di mall ada yang waria lhoo. Well, enjoy sin city!
Bangla Road, Patong Beach
Simon Cabaret
Kalau belum pernah nonton kabaretnya para waria. Disarankan nonton satu kali seumur hidup saja! Trip Thailand belum berkesan kalau belum lihat mereka kan 😀 saya pakai antar jemput hotel + tiket VIP (bangku paling depan lho!) harganya 900 baht (Rp.293,400). Mau foto sama mereka setelah acara? Tips: janganlah mengikuti cara bule itu yang hanya memberikan tip 40 baht/orang (Rp.13,040), jadilah orang dermawan dengan memberikan tip 100/orang (Rp.32,600). Dijamin mereka senang bukan kepalang sama uang 100 baht yang menurut kita tidak seberapa. Hehehehe. Note: bayarnya per orang ya.. Jika foto dengan 2 orang bayarnya jadi 2x 😉 Anyway, bisa milih kok kita maunya foto sama siapa, jadi tidak harus sama semua pemain.
Pemain Kabaret.. no komen ah! 😛
Mari pindah ke yang lebih religius. Hari terakhir di Phuket kita memutuskan untuk berkeliling kota saja, charter taksi seharga 1,300 baht (Rp.423,380 include bensin dan uang makan driver). Menikmati pemandangan diatas gunung dekat Kata Beach, kesana lagi kita melipir ke Big Buddha Phuket (sayang masih dalam konstruksi jadi tidak maksimal pemandangannya), kemudian belanja souvenir yang harganya yahh.. worth it lah.. saya beli tempelan kulkas seharga 30 baht (Rp.9,780), kaos berbahan katun dan sarung masing2 125 baht (Rp.40,750)
Pemandangan dari Kata Beach
Big Buddha
Salah satu Mall di Patong Beach
Kesimpulan?
Tidak seantusias saya yang ingin kembali ke Jepang. Phuket saya anggap hanya tempat “sekedar tahu” 😀 tapi saya menikmati sekali trip ini! 😉
Pingback: [New Year] Permisi 2016! | fullest life written in simplicity...