Again, Selamat Tahun Baru, teman-teman! Kalau diperhatikan history postingan saya, saya ini rajin postingnya kalau pas Tahun Baru saja. Awal tahun memang masih semangat tapi ga menjamin seterusnya gimana, semoga di tahun baru ini resolusi saya untuk posting blog setiap sebulan sekali dilaksanakan :p
Well, berhubung masih awal tahun, saya ingin mereview kembali apa pencapaian (ciee) dan pelajaran yang saya dapatkan di tahun 2018.
Banyak meme-meme diluar sana yang menganggap bahwa tahun lalu biasa saja, tidak ada kesan berarti, dll. Saya juga seperti itu sih kehidupan tahun 2018 tapi saya mencoba menggali apa sih yang saya dapatkan baik itu positif maupun negatif walau sekecil apapun. Sampai akhirnya tanpa disadari sebelumnya, saya baru sadar bahwa saya sudah melakukan banyak improvement diri;
- Menjadi Minimalist
Menurut saya ini pencapaian yang paling besar pengaruhnya dalam gaya hidup saya. Sejak nonton film dokumenter tentang Minimalism, ternyata selama ini saya menganggap Material Possession itu penting, contoh kasus di saya; saya menyimpan banyak sekali barang yang tidak terpakai di kamar (kalaupun berniat akan dipakai nanti tapi pada akhirnya ga akan terpakai juga) sehingga mengesankan saya menimbun barang.
Setelah memutuskan menjadi Minimalist, saya dengan rela melepaskan barang-barang itu (dengan de-cluttering) dan dipakai oleh orang lain yang lebih membutuhkan. Saya memutuskan hanya punya 25 pieces atasan kerja, sneakers 1, sendal 1, dll sehingga saya jadi semakin menghargai keberadaan barang yaitu barang yang di-fungsikan sebagai kebutuhan esensial. Satu lagi, saya juga suka gonta-ganti hp, belum setahun sudah ganti, tapi sejak saya menetapkan mindset bahwa barang sebagai kebutuhan esensial, saya tidak tertarik lagi untuk berganti hp.
Menjadi Minimalist membuat hidup saya lebih fokus dengan melakukan kegiatan lain yang lebih berguna dan berinteraksi dengan orang-orang ketimbang memikirkan mau beli baju apa, beli sepatu apa, pakai apa supaya membuat orang lain terkesan, dll
- Financial Freedom
Ini masih saya jalankan sampai melewati tahun 2019 untuk mencapai Financial Freedom. Kalau boleh jujur sejak trip ke Eropa, saya menggunakan budget hasil dari hutang entah itu KTA atau cicilan kartu kredit sehingga sepulangnya saya dari trip saya masih harus membayar hutang-hutang tersebut, parahnya hutang belum selesai saya sudah beli tiket untuk keberangkatan selanjutnya sehingga hutang menjadi lebih besar daripada income :p travel addicting membuat saya lupa diri.
Puncaknya adalah kegagalan saya ke Amerika, saya langsung sadar bahwa ini saatnya saya menghilangkan hutang-hutang saya dan pergi traveling dengan 100% tidak ada hutang sebelum berangkat. Makanya tahun 2018, saya tidak kemana-mana kecuali pas nonton konsernya Sam Smith saja di Singapore π
Financial Freedom versi saya adalah ketika Income > Expenses = ini adalah cita-cita saya di 2019 sehingga traveling tidak lagi menjadi prioritas saya di tahun ini (untuk sementara!)
- Lebih Memperhatikan Aspek Spiritual
Sifat terjelek saya ini adalah mudah sekali marah akibatnya saya cepat merasa depresi dan itu sering terjadi di tahun 2018. Untuk (atleast) menguranginya saya banyak baca dan nonton tentang pengembangan diri. Saya muslim tapi saya juga kadang mendengarkan ceramah seorang Hindu bernama Sadhguru yang memberikan pencerahan tentang Mind Control, dan Mufti Menk seorang muslim yang ceramahnya pas sekali dengan kondisi yang orang-orang umumnya alami saat ini. Dua orang idola saya ini yang memberikan impact besar terhadap perkembangan spiritual saya menjadi lebih baik.
Tiga Hal itulah yang saya dapatkan selama di tahun 2018, dan semoga di tahun ini saya menemukan hal menarik lainnya. Intinya saya ingin lebih banyak melakukan hal yang positif dan pikiran positif terutama untuk improvement diri di sepanjang tahun 2019, amin! XD